Diberdayakan oleh Blogger.

Comments

Recent

Why i choose to be an ATC ?

by - Maret 10, 2018


  Lanjutan dari post sebelumnya. Setelah saya lulus dari SMA, saya mengikuti beberapa tes untuk masuk perguruan tinggi. Baik itu SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negri) dan UM PTN (Ujian Masuk ).  Alhamdulillah di tahun pertama saya, saya mendapat beasiswa di Universitas Ternama di Bandung, namun setelah beberapa pertimbangan saya menolak kesempatan tersebut karena saya masih berharap dengan hasil SBMPTN saya.  Namun pada tes SBMPTN ini saya tidak memilih PTN/Kampus yang saya inginkan tersebut, karena saya masih bimbang dengan kemapuan otak saya yang nggak clever enough, Jadi saya memilih PTN lain.

  Ternyata hasil SBMPTN saya yang pertama ini kurang memuaskan karena saya tahu diri saya tidak fokus pada satu tujuan saja melainkan saya harus belajar juga untuk UAS dan soal UAS-SBMPTN itu sangat jauh sekali bentuknya jadi harus mempersiapkan diri jauh-jauh sebelum mengikuti seleksinya, dan mungkin saya kurang banyak berdoa juga hehe.

  Setelah itu saya mendapatkan banyak tawaran untuk dibantu “Masuk” ke beberpa Universitas dengan kesempatan emas lah untuk beberapa orang. Disitu saya berpikir, kalau saya terima tawaran ini, mungkin kedepannya semua yang saya lakukan tidak halal sampai saya kerja nanti, mulai dari saya belajar di universitas tersebut dengan ilmu yang tidak bermanfaat dan sebagaiannya. Akhirnya saya mengulang ditahun kedua saya. Disitu saya mulai memperbaiki diri fokus belajar, berdoa dengan sungguh-sungguh, patuh kepada orang tua saya karena untuk bisa lolos dalam seleksi SBMPTN ini tidak lah mudah.

  Dan tidak hanya itu, saya mendapatkan arahan dari orang tua saya yang kebetulan seorang ATC. Beliau mengatakan untuk ikut seleksi sekolah ATC swasta di Jakarta. Why not ? saya akhirnya mendaftar dan mengikuti tesnya. Akhirnya saya mengikuti tes SBMPTN, dan beberapa tes masuk universitas lainnya. Alhamdulillah hasilnya tidak mengecewakan, saya berhaasil lolos tes SBMPTN, saya juga lolos di beberapa univ lainnya serta mendapatkan beasiswa di beberapa  univ swasta di Jakarta. Namun, hasil dari tes ATC ini belum keluar, setelah mengikuti serangkaian tesnya barulah saya dinyatakan lolos. Tahun itu merupakan tahun yang berharga buat saya. Saya selalu mengingat pengorbanan tidak pernah menghianati hasil. Namun, yang sampai saat ini saya sesali yaitu mengapa saya tidak memilih Institut tersebut dalam tes SBMPTN saya, karena saya masih merasa belum pantas untuk berkuliah disana. Pesan  buat kalian semua, jangan pernah berputus asa walaupun kalian belum tahu hasilnya bagaimana.

You May Also Like

0 komentar