Why i choose to be an ATC ?
Lanjutan dari post sebelumnya.
Setelah saya lulus dari SMA, saya mengikuti beberapa tes untuk masuk perguruan
tinggi. Baik itu SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negri) dan UM
PTN (Ujian Masuk ). Alhamdulillah di
tahun pertama saya, saya mendapat beasiswa di Universitas Ternama di Bandung,
namun setelah beberapa pertimbangan saya menolak kesempatan tersebut karena
saya masih berharap dengan hasil SBMPTN saya.
Namun pada tes SBMPTN ini saya tidak memilih PTN/Kampus yang saya
inginkan tersebut, karena saya masih bimbang dengan kemapuan otak saya yang
nggak clever enough, Jadi saya memilih PTN lain.
Ternyata hasil SBMPTN saya yang
pertama ini kurang memuaskan karena saya tahu diri saya tidak fokus pada satu
tujuan saja melainkan saya harus belajar juga untuk UAS dan soal UAS-SBMPTN itu
sangat jauh sekali bentuknya jadi harus mempersiapkan diri jauh-jauh sebelum
mengikuti seleksinya, dan mungkin saya kurang banyak berdoa juga hehe.
Setelah itu saya mendapatkan
banyak tawaran untuk dibantu “Masuk” ke beberpa Universitas dengan kesempatan
emas lah untuk beberapa orang. Disitu saya berpikir, kalau saya terima tawaran
ini, mungkin kedepannya semua yang saya lakukan tidak halal sampai saya kerja
nanti, mulai dari saya belajar di universitas tersebut dengan ilmu yang tidak
bermanfaat dan sebagaiannya. Akhirnya saya mengulang ditahun kedua saya. Disitu
saya mulai memperbaiki diri fokus belajar, berdoa dengan sungguh-sungguh, patuh
kepada orang tua saya karena untuk bisa lolos dalam seleksi SBMPTN ini tidak
lah mudah.
Dan tidak hanya itu, saya
mendapatkan arahan dari orang tua saya yang kebetulan seorang ATC. Beliau mengatakan
untuk ikut seleksi sekolah ATC swasta di Jakarta. Why not ? saya akhirnya
mendaftar dan mengikuti tesnya. Akhirnya saya mengikuti tes SBMPTN, dan
beberapa tes masuk universitas lainnya. Alhamdulillah hasilnya tidak
mengecewakan, saya berhaasil lolos tes SBMPTN, saya juga lolos di beberapa univ
lainnya serta mendapatkan beasiswa di beberapa univ swasta di Jakarta. Namun, hasil dari tes
ATC ini belum keluar, setelah mengikuti serangkaian tesnya barulah saya
dinyatakan lolos. Tahun itu merupakan tahun yang berharga buat saya. Saya
selalu mengingat pengorbanan tidak pernah menghianati hasil. Namun, yang
sampai saat ini saya sesali yaitu mengapa saya tidak memilih Institut tersebut
dalam tes SBMPTN saya, karena saya masih merasa belum pantas untuk berkuliah
disana. Pesan buat kalian semua, jangan
pernah berputus asa walaupun kalian belum tahu hasilnya bagaimana.
0 komentar